faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita
faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita

7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita Menjadi Buruk

Posted on

Sebelumtidur.com – Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita. Orang tua tentu memperhatikan gizi balitanya, tapi terkadang asupan gizi yang diberikan salah. Orang tua menganggap jika anaknya kenyang berarti gizinya cukup.

Padalah gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya dari sisi karbohidrat saja, perlu diketahui lebih lanjut mengenai gizi yang menjadikan balita menjadi lebih sehat dan kuat.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi balita

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan dengan berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan dari keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien.

Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan atau status gizi yaitu:

1. Pendapatan

Masalah kemiskinan adalah indikator tingkat ekonomi keluarga yang mempengaruhi kualitas asupan makanan kepada balita.

Pendapatan yang masuk dalam golongan rendah akan merasa berat ketika memberikan makanan yang bergizi untuk anak.

Daya beli masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan makanan yang rendah akan menjadikan anak kekurangan asupan gizi. Sebagai contoh seorang anak memutuhkan asupan protein yang cukup, namun kondisi ekonomi yang pas-pasan akan merasa berat jika harus membelikan daging.

2. Pendidikan

Tidak dipungkiri, pendidikan dan rasa mengerti untuk memperoleh kehidupan lebih maju adalah salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita.

Pendidikan gizi bisa disebut juga sebagai proses merubah sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan insan yang lebih cakap.

faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menunjang ekonomi keluarga.

Pekerjaan disebut sebagai salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita akan berbalik lagi pada pendapatan yang akan diperoleh.

Bekerja dapat menyita banyak waktu, utamanya bagi ibu-ibu karir yang waktunya banyak dihabiskan di kantor maka akan mempengaruhi perhatiannya terhadap asupan gizi untuk balitanya.

Woow Cek >>  Tenang !! Posisi Bayi Sungsang dalam Kandungan Bisa Diatasi

4. Budaya

Budaya adalah salah satu ciri khas yang menggambarkan keunikan suatu wilayah. Sebagai contoh balita yang berusia kurang dari 6 bulan belum diijinkan memakan makanan selain ASI.

Tapi terkadang disuatu daerah dengan adatnya menyuruh ibu bayi memberikan makanan seperti madu dan pisang yang disisir. Mereka menganggap makanan tersebut tidak apa-apa jika diberikan pada bayi.

Padahal usus bayi belum mampu mencerna makanan tersebut, apalagi makanan yang diberikan belum tau kandungan yang sebenarnya, mungkin ada obat-obat sisa pestisida dan pengawet.

5. Usia

Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita. Orang tua yang sudah berpengalaman misalnya, akan berbeda dalam mencukupi kebutuhan gizi untuk anaknya.

Bisa jadi anak yang pertama karena kurangnya pengalaman maka gizi yang diberikan belum seimbang, berbeda dengan anak kedua yang sebelumnya sudah berpengalaman dengan anak pertama.

faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita

6. Kondisi Fisik

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita selanjutnya yaitu kondisi fisik. Ketika fisik merasa tidak enak badan maka napsu makan akan turun bahkan tidak napsu makan sama sekali. Kondisi ini akan sangat mempengeruhi jumlah asupan makanan ke dalam tubuh

Bayi dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan akan beresiko jika asupan makannya berkurang. Pada periode ini anak harus diberikan imunisasi dan asupan makanan yang cukup untuk menjaga kondisi fisik agar tetap stabil.

7. Infeksi

Balita yang mengalami infeksi akan merasa badannya tidak enak, sehingga napsu makan pun akan menurun. Infeksi juga menyebabkan tenggorokan tidak enak untuk menelan makanan.

Kondisi ini akan memicu balita untuk memuntahkan kembali makanan yang akan dia makan. Infeksi juga dapat menyebabkan demam sehingga balita akan merasa menggigil kedinginan yang sebenarnya panas badannya dan akan menjadi rewel.

faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita

Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan diatas dapat dijadikan pembelajaran agar sebagai orang tual lebih memerhatikan asupan gizi untuk anak.

Woow Cek >>  11 Manfaat Biji Bunga Matahari yang Bagus untuk Kesehatan

Berikut ini beberapa makanan yang dapat meningkatkan gizi pada anak.

1. Kacang Almond

Kacanga almond mengandung 50% vitamin E yang kita butuhkan. Vitamin E dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Sayur Bayam

Bayam mengandung asam folat yang berfungsi untuk memperbaiki DNA. Bayam juga mengandung serat, antioksidan, vitamin C, dan banyak nutrisi lagi yang baik untuk tubuh.

3. Brokoli

Brokoli diketahui dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Hasil ini pernah diuji cobakan dengan tikus. Vitamin A dan vitamin C banyak terkandung di brokoli selain itu ada zat glutathione juga.

4. Jamur

Jamur mengandung vitamin B riboflavin dan niacin yang berperan dalam kekebalan tubuh. Jamur juga memiliki efek antivirus, antibakteri, dan antitumor.

Bagaimana dengan artikel tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita dan makanan yang dapat menunjang gizi si kecil ?? Semoga bermanfaat @_@.

Bagi Dong, Bagaimana Pendapat Positifmu tentang Topik Di atas?