cara mendidik anak sejak dalam kandungan, cara mendidik anak yang baik, cara mendidik anak cerdas

6 Cara Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan

Posted on

Kabar gembira ketika mengetahui calon ibu telah hamil maka kebahagiaan itu pun tiba. Anugrah yang selama ini dinanti-nanti datang juga, lebih-lebih bagi calon bapak dan ibu bagi anak pertama mereka. Kita tidaklah terus larut dalam rasa senang begitu saja, tentunya kita akan mempersiapkan sebaik mungkin untuk anak kita, terutama dalam mendidiknya. Mendidik anak itu tidaklah dimulai dari anak lahir, namun sejak dalam kandungan seharusnya sudah dipersiapkan dengan sematang mungkin. Sehingga perlu sekali kami sampaikan tentang 6 Cara Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan, sebagai berikut.

cara mendidik anak sejak dalam kandungan, cara mendidik anak yang baik, cara mendidik anak cerdas

1. Perdengarkan Ayat-ayat Suci Al-qur’an

Senantiasa memperdengarkan ayat-ayat suci Alqur’an sejak dalam kandungan. Hal ini merujuk pada penelitian tentang air yang telah dilakukan oleh Prof. Masaru Emoto. Seorang profesor dari Jepang yang meneliti tentang air. Pada bulan Maret 2005 beliau menemukan bahwa air itu bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan dan bisa “mengerti” pesan. Beliau juga menemukan bahwa reaksi kristal air akan menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila apabila mendapatkan reaksi positif disekitarnya. Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk” dan “tidak sedap dipadang mata” apabila mendapat efek negatif di sekitarnya.

Reaksi positif itu bisa berupa lantunan ayat-ayat suci Al-qur’an, doa-doa, musik, kata-kata kebaikan atau kata-kata positif. Tubuh manusia mengandung 75% air, jadi bisa kita bayangkan kepada anak-anak kita atau janin yang ada di dalam kandungan ketika kita memberikan efek positif-positif tersebut, terutama dalam hal memperdengarkan ayat-ayat suci Al-qur’an. Dampak positif akan bisa dirasakan pada anak kita kelak tentunya. Lebih-lebih jika ayat-ayat Al-qur’an itu dibacakan oleh calon ibunya.

2. Senantiasa Mendoakannya

Seperti yang telah diungkapkan pada point pertama, doa adalah termasuk efek positif. Ketika kita mendoakan dengan kata-kata yang baik, harapannya doa kita dan kata-kata yang baik itu akan terwujud atau tercapai pada anak kita kelak. Apalagi ketika calon bapak dan ibunya yang mendoakan. Do’a bapak dan ibu adalah doa yang mustajab.

3. Makan Makanan Terbaik

Ketika sedang hamil kita harus mengkonsumsi makanan terbaik, tentunya terbaik untuk janin kita. Makanan terbaik ini terdiri dari makanan yang bergizi yang bisa mencukupi kebutuhan nutrisi janin, makanan yang tidak berpengawet, makanan yang tidak cepat saji atau junk food.

Makanan yang bergizi yang harus dimakan diantaranya adalah ikan, seperti ikan tuna, salmon, dan ikan air tawar. Karena berbagai ikan mengandung omega 3 yang baik bagi perkembangan otak janin, sehingga otak akan berkembang secara optimal. Bisa juga diganti dengan minyak ikan.

Woow Cek >>  Tidak Cukup Hanya Air, Membersihkan Kencing Tikus Harus Sampai Bebas Najis

Selain itu juga makanan seperti daging unggas, kuning telur, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan. Kacang-kacangan adalah makanan yang mengandung banyak protein dan serat. Kacang-kcangan bisa kacang hijau, polong, almond, mete, tanah. Untuk sayuran, semua sayuran hijau baik untuk ibu hamil, namun yang mengandung paling banyak asam folat yang dibutuhkan janin adalah bayam. Untuk buah-buahan hampir semua buah juga baik untuk ibu hamil kecuali durian, nanas, pepaya mentah dan buah yang belum dicuci. Jadi sangat disarankan makan buah yang sudah dicuci.

Maka buah durian yang banyak bagi ibu hamil tidaklah baik, karena akan menimbulkan efek panas saat di dalam perut, selain itu juga diduga mengandung kadar alkohol. Untuk buah nanas bisa menyebabkan adanya pelunakan leher rahim yang akan menyebabkan adanya persalinan dini atau prematur. Sedangkan buah pepaya mentah atau setengah mentah mengandung lateks (getah) yang bisa memicu kontraksi yang bisa memicu keguguran.

4. Ajak Berkomunikasi

Ajaklah calon bayi kita, calon anak kita berkomunikasi sejak masih dalam kandungan. Komunikasi sejak dini ini akan membentuk hubungan orang tua, terutama ibu lebih dekat dengan anaknya kelak. Perlu diingat juga bahwa momen ini, masa-masa ini tidak akan terlupakan. Ibu atau ayah bisa melakukan perabaan pada janin sejak mereka berusia 8 minggu. Sentulah dia dengan kelembutan sehingga dia akan merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Kasih sayang ini akan membuat janin merasa tenang.

Selain dengan sentuhan, tentunya kita bisa mengajak mereka berbicara setelah mereka berusia 8 minggu. Namun usia ini memang belum sempurna pendengarannya, masih belum bis amembedakan dengan jelas suara ayah atau ibunya. Karena indera pendengaran janin akan berkembang mulai usia 8 minggu sampai 24 minggu. Mulai usia 25 minggu pendengaran janin sudah sempurna, sehingga usia ini janin bisa membedakan dengan jelas suara ibunya.

Ajak janin berbicara, ikutkan dia pada aktivitas kita, terutama ibu. Setiap si ibu mau melakukan sesuatu pekerjaan, bisa ajak janin ikut serta, atau minimal diberikan info. Walaupun komunikasi ini hanya satu arah saja namun ini juga akan memberikan dampak pada janin. Ketika kita mengajak mereka berbicara hal-hal yang baik, kata-kata positif, cerita, bacaan Al-Qur’an seperti di poin 1, ini akan menenangkan janin. Namun ketika kita sedang marah, akan memberikan reaksi marah pula pada janin. Sehingga sebagai ibu, harus hati-hati ketika hamil, harus menjaga kondisi hatinya dengan sebaik mungkin.

Woow Cek >>  Mantan adalah Setan?? Bagaimana Hukum Pacaran Dalam Islam??

5. Menghindari Stress Selama Kehamilan

Hati-hati, karena stres yang dialami ibu waktu hamil akan berpengaruh terhadap janin. Karena janin atau bayi yang ada di perut ibu sangat terikat emosionalnya dengan ibunya. Ketika sang ibu mengalami stres maka janinnya pun juga ikut merasakan stress. Stress yang dialami si ibu akan berdampak buruk terhadap janin atau bayi, diantaranya bisa menyebabkan alergi dan kekebalan tubuh bayi berkurang.

Dengan mengingat dampak dari stress ibu, maka stress ini harus bisa dihindari oleh ibu. Sang ibu seharusnya selalu berusaha untuk menenagkan pikiran. Pikiran dibuat rileks, caranya bisa dengan membaca Al-qur’an, mendengarkan musik, bisa juga dengan menyampaikannya pada pasangan. Sebagai ayah dan seluruh anggota keluarga juga seharusnya selalu memberikan support terhadap si ibu.

6. Penerimaan Dengan Hati Yang Gembira

Kehadiran janin dalam rahim ibu menjadi penanda cinta dan buah hati dari pasangan suami istri. Sudah selayaknya jika kabar kehamilan ini melengkapi kebahagiaan kedua pasangan atau ayah ibu. Penerimaan dengan hati yang gembira, hati yang penuh rasa syukur terhadap anugrah dari Sang Pencipta. Selama dalam kandungan dinantikan dengan hati gembira oleh seluruh keluarga.

Bayi yang diterima dengan gembira selama dalam kandungan akan merasakan ketenangan selama dalam kandungan. Sehingga kelak ketika bayi lahir akan menjadi anak yang baik, tumbuh cerdas, cenderung tenang dan sehat. Sebaliknya seorang bayi yang dalam kandungan kehadirannya tidak diharapkan oleh orang tuanya, tidak diterima dengan gembira, dan si ibu sering mengalami kesedihan, depresi maka kelak ketika lahir ada sedikit gangguan kesehatan, ketika dewasa akan menjadi pribadi yang kurang supel, emosional, pemurung.

Demikianlah 6 cara mendidik anak sejak dalam kandungan yang harus kita ketahui. Baca juga tentang Waspadai 9 Kesalahan Dalam Mendidik Anak Usia Dini Ini. Semoga bisa memberikan pengetahuan dalam mendidik anak, sehingga kita bisa menjadikan anak-anak kita sebagai pribadi yang sholih dan sholihah. Tak henti-hentinya pula kita untuk terus mencari ilmu tentang mendidik anak. Salam hangat penuh cinta dari Sebelumtidur.com.

Bagi Dong, Bagaimana Pendapat Positifmu tentang Topik Di atas?